Mesjid Agung BANTEN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Pantai Sawarna

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Debus

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Alun-alun

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Peta

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Blogger Widgets

Rabu, 19 November 2014

Diriku


Nama : Gilang Raspati Nugraha
Alamat : JL. KH Moch Idrus Kecamatan Kalanganyar, Desa Pasirkupa, Kp Legok ,Banten, Indonesia
Tanggal Lahir : 10 Juni 1999
Asal Sekolah :
                     - TK PGRI
                     - SDN RSDBI Kejaksaan
                     - SMP Negeri 1 Rangkasbitung
                     - SMA Negeri 3 Rangkasbitung

Hobby : Makan, Alasan "Makan itu dimanapun,kapanpun,bagaimanapun bakal jadi, suka makan karena makan itu adalah salah satu dri nikmat yg diberikan oleh Allah SWT".
Karakter : Slow/Santai, gak suka Buru-buru/Gugurusuh, dan ga suka diganggu apalagi kalau gaje
Idola : Rasulullah SAW
Agama : Islam
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
No. Peserta : 030
Kontak : 083892098219 e-mail : gilangraspatinugraha@gmail.com fb : Gilang Raspati Nugraha
Rumus favorit : a= delta v/delta-t
Bahasa : Sunda,Indonesia,Inggris,Arab,Jawa
Restoran langganan : Sabodo Restoran
Makanan kesukaan : Lado Jengkol, pete, sambel goang, bakwan, gehu, risoles,lumpia , cireng wasiat,telor dadar,mie ayam bangkit, Capcin (Cappuchino Cincau),Coca-cola.
Cita-cita : Jadi orang kaya


Masjid Agung Banten

Masjid Agung Banten dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama Kasultanan Banten yang juga putra pertama Sunan Gunung Jati, Sultan Cirebon. Masjid Agung Banten termasuk salam wilayah Desa Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang, Provinsi Jawa Barat. Bangunan masjid berbatasan dengan perkampungan si sebelah utara, barat, dan selatan, alun-alun di sebelah timur, dan benteng/keratin Surosowan di sebelah tenggara. Masjid Agung Banten dirancang oleh 3 arsitek dari latar belakang yang berbeda. Yang Pertama adalah Raden Sepat, Arsitek Majapahit yang telah berjasa merancang Masjid Agung Demak, Masjid Agung Ciptarasa Cirebon dan Masjid Agung Banten. Arsitek kedua adalah arsitek China bernama Cek Ban Su ambil bagian dalam merancang masjid ini dan memberikan pengaruh kuat pada bentuk atap masjid bersusun 5 mirip layaknya pagoda China. Karena jasanya dalam membangun masjid itu Cek Ban Su memperoleh gelar Pangeran Adiguna. Lalu arsitek ketiga adalah Hendrik Lucaz Cardeel, arsitek Belanda yang kabur dari Batavia menuju Banten di masa pemerintahan Sultan Haji tahun 1620, dalam status mualaf dia merancang menara masjid serta bangunan tiyamah di komplek masjid agung Banten. Karena jasanya tersebut, Cardeel kemudian mendapat gelar Pangeran Wiraguna.
Keadaan masjid sampai saat ini masih terawatt dan di kelola oleh yayasan yang dipimpin oleh H. Tubagus Wasi Abbas. Masjid Agung Banten telah mengalami delapan kali pemugaran yang berlangsung dari tahun 1923 sampai 1987. Pada tahun 1923, dilaksanakan pemugaran oleh Dinas Purbakala, dan tahun 1930 dilakukan penggantian tiang-tiang kayu yang rapuh.
Tahun 1945, Residen Banten, Tubagus Chotib, bersama masyarakat melaksanakan perbaikan atap cungkup penghubung di kompleks pemakaman utara, kemudian tahun 1966/1967 Dinas Purbakala memugar menara masjid. Pada tahun 1969 Korem 064, Maulana Yusuf memperbaiki bagian yang rusak antara lain pemasangan eternity langit-langit. Tahun 1970 dilaksanakan pemugaran serambi timur dengan dana dari Yayasan Kur’an. Pertamina pernah memugar kompleks masjid dengan kegiatan mengganti lantai ruang utama, pembuatan pagar tembok keliling kompleks dengan lima gapura. Tahun 1987, dilaksanakan penggantian lantai serambi pemakaman utara dan cungkup makam sultah Hasanudin dengan marmer.
 Salah satu sudut di bagian Masjid Agung Banten (foto:enginear.net)
Deskripsi Bangunan
Masjid Agung Banten merupakan suatu kompleks dengan luas tanah 1,3 ha dan dikelilingi pagar tembok setinggi satu meter. Pada sisi tembok timur dan barat masing-masing terdapat dua buah gapura di bagian utara dan selatan yang letaknya sejajar. Bangunan masjid menghadap ke timur berdiri di atas pondasi massif dengan ketinggian satu meter dari halaman.
  • Ruang utama
Bangunan ruang utama berdenah empat persegi panjang dengan ukuran 25 x 19 m. Lantai dari ubin berukuran 30 x 30 cm berwarna hijau muda dan dibatasi dinding pada keempat sisinya. Dinding timur memisahkan ruang utama dengan serambi timur. Pada dinding ini terdapat empat pintu dengan lunamg angin yang merupakan pintu masuk utama. Pintu terletak di tengah bidang segi empat dari dinding yang mnonjol berukuran 174 x 98 cm dengan dua daun pintu dari kayu. Pintu bagian atas berbentuk lengkung setengah lingkaran. Lubang angin pada dinding timur ada uda buah yang mengapit pintu paling selatan berbentuk persegi panjang dan didalamnya terdapat segi tiga berjajar terdiri atas dua baris dan diantaranya terdapat hiasan motif kertas tempel.
Dinding barat tingginya 3,3 m memiliki tiga buah jendela berbentuk segi empat berukuran 180 x 152 cm dengan dua daun jendela berkaca buram. Lubang angin terdiri dari kumpulan segi tiga seperti dinding timur. Dinding barat tersebut berhiaskan pelipit rata, penyangga, setengah lingkaran, dan pelipit cekung. Dinding sisi utara membatasi ruang utama dengan serambi utara dengan sebuah pintu masuk berbentuk empat persegi panjang berukurab 240 x 125 cm, berdaun pintu dua dari kayu. Jendela pada dinding utara dua buah dengan dua daun jendela berbentuk segi empat berukuran 180 x 152 cm. Sedangkan dinding selatan hanya mempunyai satu pintu yang menghubungkan ruang utama dengan pawestren, terletak di dekat sudut barat dinding.
  • Tiang
Tiang yang terdapat pada ruang utama berjumlah 24 buah terdiri dari empat buah tiang utama dan 20 buah tiang penyangga. Tinggi tiang utama 11 meter terbuat dari kayu jati dengan bentuk segi delapan tanpa hiasan. Tiang-tiang yang lain tingginya berbeda. Tiang yang mempunyai ketinggian 7,30 m ada delapan buah, sedangkan sisanya 12 buah berukuran tinggi 4,40 m.
Tiang berdiri di atas umpak dari batu andesit berbentuk buah labu. Umpak tiang utama tingginya 50 cm dengan pelipit rata pada bagian atas dan bawahnya. Umpak-umpak yang ada di ruang utama tersebut bervariasi dengan bagian bawah dihiasi oleh pucuk daun yang mengarah ke baeah dan ada pula hiasan daun tumpang tindih
  • Mihrab
Mihrab berdiri di atas pondasi padat dengan etinggian 90 cm. Ruangan berukuran 196 x 90 cm, lantainya dari ubin dan tingginya 2 cm lebih tinggi dari lantai masjid. Tinggi bagian muka 206 cm dan tinggi bagian belakang 106 cm. Dinding mihrab berwarna kuning tanpa jendela.
Bagian muka terdapat dua buah tiang semu di kiri dan dua buah di kanan berbentuk balok. Tiang berdiri di atas pelipit rata yang mengelilingi seluruh ruangan masjid. Tinggi tiang semu 162 cm. Di atas tiang tersebut terdapat pelipit rata dan setengah lingkaran. Badan mihrab mempunyai hiasan berupa bingkai rata yang letaknya 167 cm dari lantai serambi. Atap mihrab berbentuk setengah lingkaran yang disangga oleh kedua tiang semu.
  •  Mimbar
Mimbar masjid Agung Banten letaknya satu meter dari dinding barat, dan pondasi padat setinggi 90 cm. Bentuk pondasi empat persegi panjang berukuran 85 x 194 cm. Bagian bawah terdapat dua buah lubah arah utara-selatan. Tangga terdapat di muka dan terdiri anak tangga. Di ujung bawah tangga terdapat batu hitam bentuknya seperti pot bunga.
Mimbar berdenah empat persegi panjang berukuran 93 x 170 cm dengan dinding di sisi utara, barat, dan selatan. Di depan dinding utara dan selatan terdapat pipi dinding tubuh yang berhiaskan bingkai. Dalam mimbar terdapat tempat duduk dengan injakan kaki setinggi 16 cm. Pada sisi luar dinding tubuh mihrab terdapat dua hiasan dalam bidang segi empat sebanyak tiga buah di sisi utara-selatan.
Dinding bagian bawah berisi teratai mekar, tengah motif bingkai cermin, dan baian atas berisi motf oval yang di dalamnya ada lubang berbentuk daun semanggi. Pada setiap sudut panil terdapat hiasan daun yang diapit oleh semacam lukisan binatang.
Dibagian atas panil terdapat terdapat susunan pelipit yang diatasnya terdapat bidang persegi panjang di sisi utara, timur, dan barat, serta berhiaskan pilin ganda dengan posisi saling berhadapan dengan tanam-tanaman. Pada bagian atas muka mimbar terdapat penampil berbentuk lengkung di sisi timur yang di dalamnya terdapat tulisan Arab.
 
Mimbar di Masjid Agung Banten (via bujangmasjid.blogspot)
  • Pawestren
Pawestren adalah bangunan khusus yang di buat untuk shalat jama'ah wanita. Untuk masuk ke dalam pawestren ini harus melalui pintu di dinding utara yang menghubungkan dengan ruang utama. Pada dinding selatan terdapat juga pintu yang menghubungkan pawestren dengan serambi pemakaman selatan. Lubang angin di dinding ini berbentuk segi tiga dan hanya sebagian yang terbuka karena tertutup atap makam selatan. Dinding barat pawestren hanya terdapat lubang angin dengan bentuk kumpulan segi tiga dengan bunga sebagai hiasannya.
  • Makam Ruang Utama
Makam terletak dalam ruang utama bagian selatan. Makam yang terdapat di ruang utama letaknya memanjang dari arah timur ke barat. Sedangkan datu makam terdapat di utara ruangan dengan ukuran yang lebih kecil. Makam dilengkapi dngan jirat yang berukuran 100 x 80 x 60 cm dan nisan di ujung utara dan selatan jirat. Kesepuluh makam diberi tutup (atap) dari kain kelambu putih.
Pada dinding selatan terdapat pintu yang menghubungkan ruang makam dengan serambi pemakaman selatan. Bentuk pintu persegi empat dengan ukuran 206 x 113 cm dengan dua daun pintu kayu. Di kiri dan kanannya terdapat lubang angin dan dua jendela yang daun jendelanya berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 109 x 109 cm. Sedangkan dinding timur terdapat sebuah pintu dengan lubang angin.
 
Area makam bagian utara (foto via bujangmasjid.blogspot)
  • Atap
Masjid Agung Banten memili atap lima tingkat, yang semakin keatas makin mengecil yang atapnya ditopang oleh tiang-tiang. Atap dari genteng dengan memolo pada puncaknya dengan tinggi 1,2 m dan terbuat dari tanah liat.
  • Serambi
Serambi yang terdapat di Masjid Agung Banten terdapat di keempat sisi dan merupakan serambi terbuka, kecuali serambi selatan yang dijadikan kompleks pemakaman. Dalam serambi terdapat 12 buah tiang kayu jati berbentuk segi delapan dan bagian atas segi empat. Tiang disangga oleh umpak batu berbentuk buah labu yang tingginya 40 cm. Tiang-tiang tersebut berfungsi sebagai penyangga atap. Atap serambi terpisah dari bangunan ruang utama dan merupakan atap tumpang dua berbentuk limasan.Serambi utara disebut juga selasar masjid dengan lebar 2,30 m dan lantainya dari tegel merah. Serambi mempunyai tangga yang terdiri atas lim anak tangga yang menghubungkan tempat wudhi. Serambi selatan berdenah persegi empat panjang dengan ukuran 24 x 9 m dan di dalamnya terdapat 15 makam yang letaknya tidak beraturan. Menurut pengurus masjid, salah satu makam tersebut adalah  makam Syeh Faqih Najmuddin (ulama besar di Banten).
Bangunan lain
Bangunan lain yang terdapat di Masjid Agung Banten dalah
  • Kolam
Kolam berda di depan serambi timur berbentuk persegi panjang dan terbagi atas empat kotak yang dipisahkan oleh pematang tembok dan dihubungkan dengan lubang pada masing-masing pematang. Di sekeliling kolam terdapat tembok setinggi 1,20 m dan tebal 32,5 cm. Untuk mencapai kolam dipergunakan tangga turun sebanyak tiga anak tangga dari arah halaman dan lima anak tangga dari serambi timur.
  • Menara
Pada jarak 10 m dari kolam di bagian timur (depan) masjid terdapat menara berwarna kuning muda dan tingginya 23 m. Menara ini dapat dimasuki sampai ke atas melalui 82 anak tangga. Di dalam menara terdapat empat bagian pintu dan bentuknya sama dengan pintu masuk menara. Bangunan menara terbagi atas tiga bagian yaitu kaki, tubuh dan kepala.
 
Menara Masjid Agung Banten (via bujangmasjid.blogspot)

  • Istiwa
Pada halaman timur dekat gapura depan bagian utara terdapat petunjuk waktu yang menggunakan sinar matahari (istiwa). Bentuk istiwa segi delapan dengan melebar pada bagian atasnya, terbuat dari semen berwarna kuning muda. Garis tengah istiwa bagian atas 249 cm dan tingginya 76 cm dari permukaan tanah. Bagian atas terdapat lubang sedalam 12 cm berbentuk lingkaran.
  • Tiamah
Bangunan lain di kompleks Masjid Agung Banten adalah tiamah, yaitu bangunan tambahan yang dahulu digunakan sebagai tempat bermusyawarah dan berdiskusi soal-soal keagamaan. Daerah bangunan persegi empat panjang yang berukuran 19,5 x 6,5 x 11,5 m dan terdiri dari dua tingkat. Masing-masing tingkat mempunyai tiga ruangan berderet dari barat ke timur. Ukuran ruangan barat dan timur masing-masing 5,62 x 5,30 m, sedangkan ruang tengah 7,25 x 5,60 m. Atap tiamah berbentuk limasan dan ditunjang oleh dinding-dindingnya.
  • Makam
Selain makam yang terdapat di ruang utama, dalam kompleks Masjid Agung Banten juga terdapat makam yang terletak di luar masjid. Makam ini merupakan suatu kompleks yang terdiri yang terdiri dari lima cungkup. Salah satu dari cungkup tersebut adalah cungkup makam Sultan Maulana Hasanuddin yang wafat pada tahun 1570 dan Sembilan makam sultan Banten lainnya beserta para istrinya.



Source : http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1364/masjid-agung-banten

Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon

 
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat, serta merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya. Terdapat tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.
Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.
Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik dan 57 jenis diantaranya langka seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), ki hujan (Engelhardia serrata)dan berbagai macam jenis anggrek.
Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72 jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang. Satwa langka dan dilindungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), kucing batu (Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dan kima raksasa (Tridacna gigas).
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan obyek wisata alam yang menarik, dengan keindahan berbagai bentuk gejala dan keunikan alam berupa sungai-sungai dengan jeramnya, air terjun, pantai pasir putih, sumber air panas, taman laut dan peninggalan budaya/sejarah (Arca Ganesha, di Gunung Raksa Pulau Panaitan). Kesemuanya merupakan pesona alam yang sangat menarik untuk dikunjungi dan sulit ditemukan di tempat lain.


Jenis-jenis ikan yang menarik di Taman Nasional Ujung Kulon baik yang hidup di perairan laut maupun sungai antara lain ikan kupu-kupu, badut, bidadari, singa, kakatua, glodok dan sumpit. Ikan glodok dan ikan sumpit adalah dua jenis ikan yang sangat aneh dan unik yaitu ikan glodok memiliki kemampuan memanjat akar pohon bakau, sedangkan ikan sumpit memiliki kemampuan menyemprot air ke atas permukaan setinggi lebih dari satu meter untuk menembak memangsanya (serangga kecil) yang berada di i daun-daun yang rantingnya menjulur di atas permukaan air.

 
Dermaga di Pulau Peucang
Rusa (Cervus timorensis)  
Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau merupakan asset nasional, dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.

Untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Situs Warisan Alam Dunia, UNESCO telah memberikan dukungan pendanaan dan bantuan teknis.

Masyarakat yang bermukim di sekitar taman nasional yaitu suku Banten yang terkenal dengan kesenian debusnya. Masyarakat tersebut pengikut agama Islam, namun mereka masih mempertahankan kebiasaan-kebiasaan, tradisi, dan kebudayaan nenek moyang mereka.

Di dalam taman nasional, ada tempat-tempat yang dikeramatkan bagi kepentingan kepercayaan spiritual. Tempat yang paling terkenal sebagai tujuan ziarah adalah gua Sanghiang Sirah, yang terletak di ujung Barat semenanjung Ujung Kulon.
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Tamanjaya dan Cibiuk. Pintu masuk utama dengan fasilitas, pusat informasi, wisma tamu, dermaga, sumber air panas.
Pantai Kalejetan, Karang Ranjang, Cibandawoh. Fenomena gelombang laut selatan dan pantai berpasir tebal, pengamatan tumbuhan dan satwa.
Pulau Peucang. Pantai pasir putih, terumbu karang, perairan laut yang biru jernih yang sangat ideal untuk kegiatan berenang, menyelam, memancing, snorkeling dan tempat ideal bagi pengamatan satwa satwa rusa di habitat alamnya.
Karang Copong, Citerjun, Cidaon, Ciujungkulon, Cibunar, Tanjung Layar, dan Ciramea. Menjelajahi hutan, menyelusuri sungai, padang pengembalaan satwa, air terjun dan tempat peneluran penyu.
Pulau Handeuleum, Cigenter, Cihandeuleum. Pengamatan satwa (banteng, babi hutan, rusa, jejak-jejak badak Jawa dan berbagai macam jenis burung), menyelusuri sungai di ekosistem hutan mangrove.
Pulau Panaitan, dan Gunung Raksa. Menyelam, berselancar, dan wisata budaya/ sejarah.
Musim kunjungan terbaik: bulan April s/d September.

Source : http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_ujungkulon.htm

Krakatau


Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra yang termasuk dalam kawasan cagar alam. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.

Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh pada masa ketika populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.Gunung Kratau yang meletus , getarannya terasa sampai Eropa.


Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Krakatau

Rabu, 12 November 2014

Jojorong Kue Asli Banten



Berbeda dengan ketan bintul yang hanya muncul pada puasa Ramadhan, kue jejerong bisa diperoleh kapan saja. Bagi masyarakat di pedesaan, pada setiap hari-hari besar Islam, kue jejorong adalah satu menu khas yang selalu ditampilkan. Rasanya yang manis dan gurih menjadikan makanan tradisional ini juga menjadi menu pokok buka puasa.
Jejorong bisa dijadikan menu berbuka puasa karena teksturnya yang lembut dengan rasa manis dan gurih. Terbuat dari tepung beras yang dimasak bersama santan. Setelah matang di taruh dalam wadah daun pisang dan dibawahnya diberi gula aren cair. Setelah itu dikukus hingga matang. Setelah dikukus lalu biarkan agar adonan agak sedikit mengeras dan siap santap.
“Kalau buat buka puasa pasti cocok. Lembut, gurih dan manis dengan aroma daun pisang dari si pembungkus. Lebih nikmati lagi jika kue ini dihidangkan dalam keadaan dingin,” kata Susmiyati, 35, pedagan jejerong di Pasar Lama, Kota Serang.
Susmiyati mengungkapkan kue basah jejorong miliknya dalam waktu singkat sudah habis terjual. Ibu dua anak ini mengaku setiap harinya di bulan puasa, bisa menjual kue jejorong sedikitnya 500 bungkus dengan harga Rp. 1.000/bungkus. Wanita warga Kota Serang ini mengaku setiap harinya bisa mendapatkan keuntungan bersih tak kurang dari Rp 250 ribu.
Gunadi, 35, warga Kota Serang, mengaku kurang nikmat jika berbuka puasa tanpa mencicipi kue jejorong. “Kalau untuk membatalkan puasa nikmatnya makan jejorong. Selain rasanya gurih, juga rasa manis dari gula aren tentunya dapat membangkitkan selera makan. Apalagi kalau dihidangkan dalam keadaan dingin, bisa habis beberapa bungkus,” kata Gunadi.


BAHAN :
• tepung kanji 1/2 ons
• tepung beras 2 ons
• gula merah, serut 21/2 ons
• air daun suji dan pandan 50 cc
• santan encer 750 cc
• garam secukupnya
TUTUP :
• tepung kanji 2 sendok makan
• santan kental dari 1 kelapa 200 cc
CARA MEMBUAT JOJORONG :
• Jadikan satu tepung beras, tepung kanji, garam dan air suji sampai benar-benar tercampur merata.
• Sediakan mangkok plastik kecil atau takir daun pisang.
• Taruhlah gula merah dan mangkok, lalu tuangi bahan bawah (hijau) sampai tiga perempat,
lalu kukuslah sampai matang.
• Disamping itu buatlah bahan atas atau tutup : Campurlah semua bahan sampai merata.
Setelah itu tuangkan ke atas adonan hijau. Sesudah itu kukuslah lagi lebih kurang 5 menit atau sematangnya.

Source : http://poskotanews.com/2013/07/17/jejorong-kue-khas-buka-puasa/

Green Villa

Green Villa


Kembali pada situasi biasa yang menjadikan salah satu alternatif  pilihan selain lokasi yang ada di sisi pantai.

Karena memiliki fasilitas yang cukup sederhana dan baik bagi anda yang memerlukan lokasi istirahat yang di fasilitasi oleh :
  • Ruang Rapat / Karaoke
  • Type Room 13 unit
  • Type villa dengan satu dan dua kamar
  • Type Villa Kayu dengan 3 Kamar
  • Kolam renang
  • Dan juga pemandangan  kebun yang bagus untuk di jadikan area kegiatan semi outboun


Harga 

Baik kembali kepada harga yang apabila anda dan rekan memiliki rencana terbentur biaya yang minim Namun hasrat untuk mengadakan acara tetap masih di Anyer, kini Green Villa dapat menjadi pilihan.
Kondisi tiap kamar ada yang 1 tempat tidur sampai dengan  3 tempat tidur... yang bisa di isi maksimal oleh 6 orang dengan budget rata rata Rp 500 000,- / Kamar.
Green Villa berada di Kawasan Marina Anyer Villa & Resort Jalan Raya Karang Bolong Km 139 memiliki 16 kamar dengan type hotel kelas melati yang di lengkapi Fasilitas :
  • Kolam Renang
  • Cafe kecil
  • Karaoke
  • Ruang Meeting untuk kapasitas 100 orang.
Access ke pantai  hanya berjalan kaki sekitar 300 meter dan menyebrang jalan dari villa sambil jogging sudah mendapatkan sea view dengan pemandangan Gunung Krakatau yang berada di tengah selat sunda.


Penawaran event tahun Baru
Event tahun baru hampir di setiap daerah mengalami lonjakan aktivitas, karena ini memang yang paling menarik saat countdown dari angka tahunan berubah menjadikan moment yang banyak di rancang untuk membuat kesan yang menyenangkan.

Tak kalah bagi daerah yang berada di pinggir pantai menjadikan tempat tujuan utama para muda mudi yang ingin menghabiskan waktu untuk tahun baruan.
Akibat dari lonjakan para wisatawan yang berkunjung ke daerah pantai, hal ini menjadikan harga  setiap Hotel, penginapan, atau villa yang berada di pinggir pantai mengalami kenaikan tarip hingga mencapai 80 % dari harga normal, dan anehnya kamar kamar di sepanjang Pantai Anyer, Pantai Carita, sampai Tanjung Lesung sudah habis terjual dari satu minggu yang lalu.

Namun bagi anda yang ingin menyempatkan diri, menghabiskan waktu pada moment Tahun Baruan kali ini serta menginap di sekitar Pantai Anyer dan belum mendapatkan penginapan. Jangan khawatir....
Kini kami tawarkan berbagai type hunian untuk event tahun baru dengan harga yang dapat di jangkau untuk keperluan keluarga anda.
Cara bijak untuk menghemat biaya liburan di pantai Anyer dengan menyewa villa di lokasi kami  murahnya tidak sama dengan penginapan yang ada di pinggir pantai, 50 % biaya anda dapat di gunakan untuk keperluan lain di banding anda menyewa penginapan yang ada di pinggir pantai.

- - - - ooO00Ooo - - - -

Green Villa after New year

Suasana setelah even tahun baru 2012 kembali pada situasi biasa yang menjadikan salah satu alternatif untuk pilihan selain lokasi yang ada di sisi pantai.
Karena memiliki fasilitas yang cukup bagi anda yang memerlukan suasana dengan fasilitas fasilitas seperti  :
  • Ruang Rapat / Karaoke
  • Type Room 13 unit
  • Type villa dengan satu dan dua kamar
  • Type Villa Kayu dengan 3 Kamar
  • Kolam renang
  • Dan juga pemandangan  kebun yang bagus untuk di jadikan area kegiatan semi outbound
Harga 

Baik kembali kepada harga yang apabila anda dan rekan memiliki rencana terbentur biaya yang minim Namun hasrat untuk mengadakan acara teteap masih di Anyer , Green Villa dapat menjadi pilihan lokasinya karena kamar kamar di sini ada yang memiliki 1 tempat tidur sampai tiga tempat tidur... yang bisa di isi maksimal oleh 6 person dengan budget Rp 500 000,- / Kamar. 

Outing 
Outing di Anyer biarpun tidak tepat di pinggir pantai untuk kegiatan anda. kamipun dapat mengantar untuk melakukan kegiatan outdoor nya tetep di daerah pantai dengan cara membayar tiket masuk Biss kepantai sebesar Rp 700 000,- ./ biss.
Dan apabila anda membuntuhkan fasilitator Game yang menjadikan kegiatan anda lebih semarak dan akan di pandu oleh Instruktur juga berbagai aktifitas lain seperti untuk  Water Sport ,Game pantai, berenang di laut, atau bermain pasir.
Bagi anda yang memiliki hoby mancing di Marina ini pun terdapat kolam pancing daratnya yang berjarak tidak jauh di antara Jalan raya dan villa sekitar 300 meter.
Source :  http://anyerouting-3.blogspot.com/2011/07/green-villa.html#more

Selasa, 11 November 2014

Marina Anyer

Pesona Wisata Anyer




Villa yang unik berada di kawasan Marina Anyer Jln Raya Karang Bolong Km 139. Cinangka - Anyer,  10 unit Villa dengan type 2 dan 3 Ruang Tidur .  aksess mudah untuk ke areal pantai berjarak sekitar seratus meter dari laut, sangat cocok untuk para keluarga dan juga anda yang membutuhkan suasana hunian yang nyaman.
Perbandingan Hunian bagi anda yang mengutamakan bugjet sederhana untuk berlibur di sekitar anyer nuansa liburan yang dapat di rancang dengan cermat untuk memilih point of interest lainnya selama menginap di lokasi ini.

Liburan Cermat.

Maksud liburan cermat adalah kata bijak bagi anda yang ingin berlibur ke daerah Anyer dengan mempertimbangkan Budget sangat sederhana namun dapat menginap di villa yang  memiliki fasilitas selengkap Villa Pesona Wisata ini. 






Fasilitas

  • 2 Ruang tidur  ( single & twin Share)
  • Living Room
  • Terace
  • AC 
  • TV
  • Kitchen Set
  • 1 Kamar mandi 
  • Lemari Es
  • Bonus tiket masuk ke Pantai Wisata
  • Rp 800 000,-/ malam  

Cari penginapan yang tidak terlalu dekat pantai. Karena umumnya harga di sekitar pantai sangat mahal, 
Untuk menikmati alam pantai lebih baik cari lokasi pantai yang sudah di buka untuk umum dan terjaga keamanannya . Karena di tempat seperti ini akan lebih lengkap dengan sarana untuk keperluan bermain di pantainya atau seperti untuk berbelanja souvenir atau permainan pantai lainnya.
Penginapan yang berada sedikit jauh dari pantai umumnya 50% lebih murah dari biasanya, sehingga menjadikan anda dapat lebih menghemat biaya selama tinggal di daerah Anyer 
Pesona Wisata Anyer dengan fasilitas villa yang setarap harga Rp 1,500,000,- / malam, kini dapat anda nikmati dengan biaya lebih murah dari itu, dan untuk bermain ke pantai hanya berjalan kaki saja sambil joging  menghirup kesegaran udara di pantai Anyer.
 



Source : http://anyerouting-3.blogspot.com/2011/11/club-bahari.html#more

Penginapan Bale Hejo


Bale Hejo
Apabila anda orang dari luar Banten anda bisa menginap di penginapan "Bale Hejo".
Villa pribadi yang disewakan, villa ini terletak di Jln Raya karang Bolong Km 141 kecamatan Cinangka Anyer.

Villa ini bertype sederhana dan bersih, acces mudah di jangkau karena posisinya berdekatan dengan jalan Raya Anyer Carita sehingga memudahkan anda untuk keperluan lain bila ingin jalan jalan di sekitar Pantai Anyer-Cinangka. Keberadaan villa inipun terletak di pinggir laut dengan luas areal  sekitar 700 m2 dengan pandangan terbuka mengahadp laut selat Sunda..


Fasilitas:

  • 1 Unit villa dalam satu Kapling
  • 2 Kamar Tidur AC bersama U/ 3,5m x 3m (Double Bed)
  • Living Room (Fan)
  • TV 
  • Furnitured
  • Dapur & Peralatan
  • Kulkas
  • Kompor Gas
  • Dispenser & AQua 1Galon / hari
  • Kamar Mandi 1 Shower
  • Ruang Makan 
  • Teras
  • 1 Gajebo
  • Taman
  • Pemandangan menghadap Laut
  • Parkir

Informasi lain:
  • Di dalam lokasi Villa ini terdapat rumah kecil lainnya berjarak sekitar 8 meter dari villa sengaja di persiapkan khusus untuk penunggu villanya dengan di lengkapi kamar Tamu yang biasanya dapat di isi oleh Driver. 
  • Pantai Berkarang (Berenang di laut pengurus villa akan menunjukan  lokasi yang di anjurkan)
  • Dekat dengan Lokasi Wisata Karang Bolong dan pantai Wisata lainnya
  • Dapat memesan Cattring.
  • Haraga Sewa Rp 1,5 Jt / malam
Lay Out Villa Bale Hejo

Ketentuan lain:
Kapasitasn Villa ini dapat di isi maksimal oleh 8 orang 
Tidak di Perkenankan membawa / memasukan hewan peliharaan
Kompirmasi penggunaan Villa ini Minimum 1 minggu sebelum hari H 
Untuk peminat watersport seperti aktivitas BananBoat dapat di panggil ke lokasi Villa


Source : http://anyerouting-3.blogspot.com/2012/06/bale-hejo.html#more

Asal Usul Tanjung Lesung

Asal Usul Tanjung Lesung

Tanjung Lesung sebenarnya adalah nama kampung di Pandeglang, Banten. Berdasarkan cerita masyarakat, kampung ini diberi nama Tanjung Lesung karena peristiwa yang terjadi di masa silam di daerah itu. Pada mulanya, di pesisir laut selatan Jawa terdapat seorang pengembara yang bernama Raden Budog. Raden Budog adalah pemuda yang tampan dan gagah. Kemana-mana ia selalu ditemani oleh anjing dan kudanya. Pada suatu ketika, ia bermimpi bertemu dengan gadis yang sangat cantik. Ia pun berusaha untuk mencari gadis itu.
Saat tiba di suatu pantai, ia beristirahat sejenak. Saat ingin melanjutkan perjalanan, anjing dan kudanya masih sangat kelelahan. Ia pun menjadi marah dan menganggap anjing dan kudanya tidak setia dan mengutuk mereka. Akhirnya kuda dan anjingnya berubah menjadi batu karang. Ia pun kemudian melanjutkan perjalanan seorang diri. Suatu ketika, ia mendengar alunan lesung yang sangat merdu. Pemimpin lesung itu ternyata adalah gadis yang ada di dalam mimpi Raden Badog. Gadis itu bernama Sri Poh Haci. Raden Badog berusaha untuk mendekati Sri Poh Haci. Sebenarnya, ibu Sri Poh Haci tidak menyetujui jika anaknya menjalin hubungan dengan Raden Badog karena Raden Badog tidak memiliki asal usul yang jelas dan sifatnya keras kepala. Namun, karena ia tampan, Sri Poh Haci pun jatuh cinta pada Raden Badog sampai akhirnya mereka pun menikah.

Legenda Tanjung Lesung Di Banten
Setelah menikah, Raden Badog masih terus mendengarkan istrinya saat bermain lesung. Bahkan, ia juga belajar untuk bermain lesung. Karena terlalu senang bermain lesung, Raden Badog sampai lupa waktu dan mengabaikan nasihat para tetua yang melarang bermain lesung pada hari jumat. Karena keras kepala, ia tetap memainkan lesung dan tanpa disadari ia menjadi monyet. Karena menyadari dirinya berubah jadi monyet, ia pun lari ke dalam hutan. Sri Poh Haci merasa malu terhadap peristiwa itu. Ia pun pergi secara diam-diam dan menghilang. Untuk mengenang kemahiran Sri Poh Haci yang pandai bermain lesung, para penduduk menyebut kampung itu dengan Kampung Lesung. Karena terletak di sebuah tanjung, kampung itu pun akhirnya diberi nama Tanjung Lesung.
Lokasi Pantai Tanjung Lesung
Legenda Tanjung Lesung Di Banten
Jika ingin berkunjung ke pantai ini, Anda memerlukan waktu perjalanan sekitar 3 sampai 4 jam dari Jakarta. Selain menurut versi di atas, asal usul nama Tanjung Lesung adalah karena letaknya yang menjorok ke laut yang mirip dengan ujung lesung, alat yang digunakan untuk menumbuk padi. Di pantai ini, banyak permainan air yang dapat dinikmati yaitu snorkeling, jet ski, berperahu, memancing, dan berbagai aktivitas lainnya. Tempat ini sangat cocok untuk berlibur bersama keluarga.

source : http://www.yukpegi.com/indonesia/legenda-tanjung-lesung-di-banten/

Mercusuar Anyer Banten

Di kawasan Anyer kita dapat menyaksikan menara tua yang disebut Mercusuar Anyer. Menara setinggi 75,5 meter ini terdiri dari 18 tingkat, dibangun pada masa penjajahan Belanda. Dilihat dari prasasti yang tertempel di kaki mercusuar, bangunan yang terbuat dari baja setebal 2,5cm itu sudah berusia lebih dari 170 tahun, tepatnya dibangun pada tahun 1885. Sampai kini masih berfungsi memandu kapal-kapal yang lalu-lalang di malam hari.
 Menara ini diyakini sebagai titik nol jalan Anyer (Banten)-Panarukan (Jawa Timur) yang dibangun Gubernur Jenderal Daendles. Dari sinilah awal mula Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda waktu itu, memulai proyek raksasanya pada 1825. Daendels membuat jalan ekonomi Anyer-Panarukan sepanjang sekitar 1.000 km. Proyek yang menelan korban ribuan jiwa rakyat Indonesia itu menghubungkan Cilegon, Serang, Tangerang, Jakarta (dulunya bernama Sunda Kelapa, kemudian Batavia), Cirebon, Semarang, Surabaya sampai ke Pasuruan.
 Penduduk sepanjang proyek jalan tadi dipaksa bekerja tanpa dibayar atau yang populer dengan kerja rodi. Setelah selesai, jalan tadi yang dibangun dari keringat dan mayat bangsa Indonesia kemudian terkenal sebagai Jalan Daendels, atau juga dijuluki sebagai jalan Rodi. Sayangnya, tak ada monumen atau prasasti untuk mengenang sejarah yang penuh darah itu. Konon, karena Gunung Krakatau meletus, mercusuar itu hancur lebur.
Puing-puing dan pondasinya masih bisa Anda lihat beberapa meter dari mercusuar. Jadi mercusuar yang ada sekarang merupakan bangunan baru. Bangunan itu pun nyaris rata dengan tanah akibat hantaman meriam angkatan laut Jepang sekitar tahun 1942. Meski tak sampai runtuh, namun mercusuar itu sempat rusak berat. Bekas hantaman meriam itu bisa dilihat apabila Anda naik mercusuar itu, yakni berupa lubang besar yang kini sudah ditambal.
Kini, mercusuar Anyer seakan tenggelam di tengah-tengah maraknya sarana wisata modern, terutama setelah tumbuhnya resor-resor di tepi pantai. Padahal, mercusuar ini menjadi saksi bisu kekejaman penjajahan Belanda.













Source : http://www.trackpacking.com/destinations/mercusuar-anyer

Sabtu, 08 November 2014

Kebudayaan BANTEN

Disetiap daerah yang berada di Indonesia tak pernah luput dari yang namanya "Budaya". yup negeri kita tercinta ini memang memiliki beragam budaya contohnya seperti pencak silat yang ada di Banten ini, kita liat yuk ada apa saja sih budaya di provinsi kesayangan saya ini, yaitu Banten.

1. Kebudayaan Pencak Silat


   Pencak silat merupakan seni beladiri yang berakar dari budaya asli bangsa Indonesia. Disinyalir dari abad ke 7 Masehi silat sudah menyebar ke pelosok nusantara. Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke15 di Nusantara. Kala itu pencak silat telah diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di pesantren-pesatren dan juga surau-surau. Budaya sholat dan silat menjadi satu keterikatan erat dalam penyebaran pencak silat. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Disamping itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
    Banten yang namanya sangat dikenal untuk ilmu silatnya juga penyebarannya tidak terlepas dari ajaran agama Islam. Tidak heran banyak nama dari jurus dan gerakan perguruan silat asli Banten diambil dari aksara dan bahasa arab. Pencak silat Banten mulai dikenal seiring dengan berdirinya kerajaan Islam Banten yang didirikan pada abad 15 masehi dengan raja pertamanya Sultan Hasanudin. Perkembangan pencak silat pada saat itu tidak terlepas dari dijadikannya silat sebagai alat untuk penggemblengan para prajurit kerajaan sebagai bekal ketangkasan bela negara yang diajarkan oleh para guru silat yang mengusasai berbagai aliran. Silat juga sebagai dasar alat pertahanan kerajaan dan masyarakat umum Banten dalam memerangi kolonialisme para penjajah.
Pada saat ini pun Banten masih dikenal dan diakui secara luas dengan pendekar dan jawaranya, sebutan untuk orang-orang yang mahir dalam ilmu silat.

2. Kebudayaan Debus



Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten. Kesenian ini diciptakan pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570). Debus, suatu kesenian yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, kebal senjata tajam, kebal api, minum air keras, memasukan benda kedalam kelapa utuh, menggoreng telur di kepala dan lain-lain.
Debus dalam bahasa Arab yang berarti senjata tajam yang terbuat dari besi, mempunyai ujung yang runcing dan berbentuk sedikit bundar. Dengan alat inilah para pemain debus dilukai, dan biasanya tidak dapat ditembus walaupun debus itu dipukul berkali kali oleh orang lain. Atraksi atraksi kekebalan badan ini merupakan variasi lain yang ada dipertunjukan debus. Antara lain, menusuk perut dengan benda tajam atau tombak, mengiris tubuh dengan golok sampai terluka maupun tanpa luka, makan bara api, memasukkan jarum yang panjang ke lidah, kulit, pipi sampai tembus dan tidak terluka. Mengiris anggota tubuh sampai terluka dan mengeluarkan darah tetapi dapat disembuhkan pada seketika itu juga, menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang melekat dibadan hancur, mengunyah beling/serpihan kaca, membakar tubuh. Dan masih banyak lagi atraksi yang mereka lakukan.
Dibanten sendiri kesenian debus atau keahlian melakukan debus menjadi sesuatu yang lumrah dan banyak perguruan yang mengajarkannya.


3. Kebudayaan Rudat Banten




Rudat adalah kesenian tradisional khas Banten yang merupakan perpaduan unsur tari, syair shalawat, dan olah kanuragan yang berpadu dengan tabuhan terbang dan tepuk tangan. Rudat terdiri dari sejumlah musik perkusi yang dimainkan oleh setidaknya delapan orang penerbang (pemain musik ) yang mengiringi tujuh hingga dua belas penari.Menurut beberapa tokoh Rudat, nama Rudat diambil dari nama alat yang dimainkan dalam kesenian ini. Alat musik tersebut berbentuk bundar yang dimainkan dengan cara dipukul. Seni Rudat mulai ada dan berkembang pada masa pemerintahan Sinuhun Kesultanan Banten II, Pangeran Surosowan Panembahan Pakalangan Gede Maulana Yusuf (1570-1580 M).
Tidak banyak yang mengetahui siapa yang menciptakan kesenian ini, karena sekarang sesepuh yang mengetahui seluk-beluk Rudat sangat sedikit bahkan sebagian sudah meninggal. Naskah yag berisi sejarah Rudat dan nilai-nilai filosofis tentang rudat pun hanya dimiliki oleh satu sampai dua orang yang salah satunya merupakan anak dari mendiang pemilik naskah yang menjadi sesepuh disana.

Meskipun tidak banyak yang mengetahui pencipta kesenian ini, warga Sukalila meyakini bahwa Rudat sebetulnya jurus silat yang dikembangkan menjadi tarian. Langkah-langkahnya merupakan langkah-langkah silat yang dikembangkan menjadi tarian dan diiringi musik dan shalawat.Seni tradisional Banten ini menjadi rangkaiaan utama tatkala Kesultanan Banten mengadakan hajat besar atau dalam acara penyambutan tamu kehormatan yang berasal dari mancanegara.

Pasang surut Seni Rudat sangat erat kaitannya dengan sejarah Kesultanan Banten. Saat kedatangan Belanda, Seni Rudat malah terkubur. Pada zaman Sinuhun Kasultanan Banten IV Pangeran  Panembahan Maulana Abdulmufakir Mahmudin Abdul Kadir (1596-1651 M) seni tradisional khas Banten ini benar-benar dilarang Belanda karena dicurigai sebagai ajang untuk mengumpulkan masa untuk berlatih bela diri dan menghimpun kekuatan untuk menentang Belanda.



4. Kebudayaan Tari Dzikir Saman Banten


Mau Dzikir ko nari dlu toh ya sob? O.o
Dzikir Saman yang ada di Banten berbeda dengan Saman yang ada di Aceh, disini para pemainnya terdari dari laki-laki dengan membentuk lingkaran. Sambil berputar, sambil menyebutkan shalawat Nabi Muhammad SAW. Seni Dzikir Saman ini tidak diiringi dengan perangkat alat musik, hanya nyanyian dengan menyebut asma Allah, alok dan gerakan tubuh yang berputar-putar. Seni ini sudah ada sejak dahulu, biasanya dalam acara tertentu seperti Khol Syeh Abdul Khodir Jailani, Rasullan, dan acara keagamaan lainya.


5. Kebudayaan Ubrug Banten




Istilah ubrug diambil dari bahasa Sunda yaitu saubrug-ubrug yang artinya bercampur baur. Dalam pelaksanannya, kesenian ubrug ini kegiatannya memang bercampur yaitu antara pemain/pelaku dengan nayaga yang berada dalam satu tempat atau arena. Namun ada pendapat bahwa ubrug diambil dari kata sagebrug yang artinya apa yang ada atau seadanya dicampurkan, maksudnya yaitu antara nayaga dan pemain lainnya bercampur dalam satu lokasi atau tempat pertunjukan.
Waditra yang digunakan dalam ubrug yaitu kendang besar, kendang kecil, goong kecil, goong angkeb (dulu disebut katung angkub atau betutut), bonang, rebab, kecrek dan ketuk. Alat-alat ini dibawa oleh satu orang yang disebut tukang kanco karena alat pemikulnya bernama kanco yaitu tempat menggantungkan alat-alat tersebut.

Busana yang dipakai yaitu: juru nandung mengenakan pakain tari lengkap dengan kipas untuk digunakan pada waktu nandung. Pelawak atau bodor pakaiannya disesuaikan dengan fungsinya sebagai pelawak yang harus membuat geli penonton. Bagi nayaga tidak ada ketentuan, hanya harus memakai pakaian yang rapi dan sopan dan pakaian pemain disesuaikan dengan peran yang dibawakannya.

Urutan pertunjukan ubrug yakni sebagai berikut : (1) Tatalu — gamelan ditabuh sedemikian rupa sehingga kedengaran semarak selama 10-15 menit yang dimulai pada pukul 21.00 WIB. (2) Lalaguan – Ini kemudian disambung tatalu singkat sekitar 2 menit dilanjutkan dengan Nandung. (3) Lawakan — lakon atau cerita yang akan disuguhkan. (4) Soder — yaitu beberapa ronggeng keluar dengan menampilkan goyang pinggulnya. Para pemain memakaikan kain, baju, topi atau yang lainnya ke tubuh ronggeng. Sambil dipakai, para ronggeng terus menari beberapa saat dan kemudian barang-barang tadi dikembalikan kepada pemiliknya dan si pemilik menerima dengan bayaran seadanya. Soder berlangsung + 20-30 menit.

Untuk penerangan digunakan lampu blancong, yaitu lampu minyak tanah yang bersumbu dua buah dan cukup besar yang diletakkan di tengah arena. Lampu blancong ini sama dengan oncor dalam ketuk tilu, sama dengan lampu gembrong atau lampu petromak.

Ubrug dipentaskan di halaman yang cukup luas dengan tenda seadanya cukup dengan daun kelapa atau rumbia. Pada saat menyaksikan ubrug, penonton mengelilingi arena.
Sekitar tahun 1955, ubrug mulai memakai panggung atau ruangan, baik yang tertutup ataupun terbuka di mana para penonton dapat menyaksikannya dari segala arah.




6. Kebudayaan Tari Cokek Banten




Cokek adalah sebuah tarian tradisional dari daerah Tangerang yang dimainkan kali pertama sekitar abad ke-19. Ketika itu, tarian ini diperkenalkan oleh Tan Sio Kek, seorang tuan tanah
Tionghoa di Tangerang yang sedang merayakan pesta. Dalam perayaan pesta itu, Tan Sio Kek mengundang beberapa orang ternama yang tinggal di Tangerang. Tan Sio Kek mengundang juga tiga orang musisi yang berasal dari daratan Cina. Ketika itu, para musisi Cina hadir sambil membawa beberapa buah alat musik dari negara asalnya.
Salah satu alat musik yang mereka bawa yakni Rebab Dua Dawai. Atas permintaan Tan Sio Kek, musisi itu kemudian memainkan alat musik yang mereka bawa dari daratan Cina. Pada saat yang bersamaan, grup musik milik Tan Sio Kek juga memainkan beberapa alat musik tradisional dari daerah Tangerang, seperti seruling, gong serta kendang.
Lantunan nada dari perpaduan alat musik daratan Cina dan Tangerang itu kemudian dikenal dengan nama musik Gambang Kromong. Untuk meramaikan suasana pesta, Tan Sio Kek menghadirkan tiga orang wanita. Sesuai permintaan Tan Sio Kek, mereka menari mengikuti alunan musik yang dimainkan para musisi. Para tamu yang menghadiri pesta menyebut ketiga penari itu Cokek. Konon, Cokek merupakan sebutan bagi anak buah Tan Sio Kek. Sejak saat itulah, masyarakat Tangerang di provinsi Banten mulai mengenal nama tari Cokek.

Jika awalnya, tari Cokek hanya dimainkan oleh tiga orang penari wanita. Kini, pertunjukan Cokek seringkali dimainkan oleh 5 hingga 7 orang penari wanita dan beberapa orang lelaki sebagai pemain musik. Setiap kali pertunjukan, penampilan penari Cokek disesuaikan dengan ciri khas wanita Banten yakni mengenakan kebaya dan kain panjang sebagai bawahan. Biasanya, warna kebaya yang dikenakan para penari Cokek relatif berkilau ketika terkena sinar lampu, seperti hijau, merah, kuning, serta ungu. Yang tak pernah ketinggalan dari penari Cokek yakni sehelai selendang.

Di daerah Tangerang, tari Cokek biasanya dimainkan sebagai pertunjukan hiburan saat warga Cina Benteng menyelenggarakan pesta pernikahan. Warga Cina Benteng merupakan warga Tionghoa keturunan yang tinggal di daerah Tangerang. Seringkali, tarian ini juga dimainkan sebagai tari penyambutan bagi tamu kehormatan yang berkunjung ke Tangerang.

Lantunan musik Gambang Kromong dan gerakan penari yang terlihat gemah gemulai menjadi ciri khas dari pertunjukan tari Cokek. Di tengah pertunjukan, penari Cokek biasanya turun ke barisan penonton untuk memilih siapa yang akan diajak untuk menari bersama. Setiap kali tari Cokek dimainkan, tidak semua penari dapat menari bersama penari Cokek.
Jika pertunjukan Cokek diselenggarakan untuk acara pernikahan, penari Cokek biasanya mengajak pengantin lelaki atau beberapa orang tamu undangan untuk menari bersama. Ketika diselenggarakan untuk menyambut tamu kehormatan, pejabat setempat dan tamu kehormatan itulah yang mendapat kesempatan pertama menari bersama penari Cokek.
Tanda ajakan dari penari yakni sehelai selendang yang dikalungkan ke leher para tamu. Masyarakat Tangerang beranggapan, jika sehelai selendang dari penari Cokek telah dikalungkan, pantang bagi tamu itu ataupun siapa saja untuk menolak. Penolakan itu diyakini dapat mencemarkan nama baik mereka sendiri. Biasanya, para tamu itulah yang nantinya menari bersama para penari Cokek hingga pertunjukan tari Cokek 


7. Kebudayaan Dog-dog Lojor Banten




Kesenian dogdog lojor terdapat di masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau kesatuan adat Banten Kidul yang tersebar di sekitar Gunung Halimun (berbatasan dengan Sukabumi, Bogor, dan Lebak). Meski kesenian ini dinamakan dogdog lojor, yaitu nama salah satu instrumen di dalamnya, tetapi di sana juga digunakan angklung karena kaitannya dengan acara ritual padi. Setahun sekali, setelah panen seluruh masyarakat mengadakan acara Serah Taun atau Seren Taun di pusat kampung adat. Pusat kampung adat sebagai tempat kediaman kokolot (sesepuh) tempatnya selalu berpindah-pindah sesuai petunjuk gaib.
Tradisi penghormatan padi pada masyarakat ini masih dilaksanakan karena mereka termasuk masyarakat yang masih memegang teguh adat lama. Secara tradisi mereka mengaku sebagai keturunan para pejabat dan prajurit keraton Pajajaran dalam baresan Pangawinan (prajurit bertombak). Masyarakat Kasepuhan ini telah menganut agama Islam dan agak terbuka akan pengaruh modernisasi, serta hal-hal hiburan kesenangan duniawi bisa dinikmatinya.
Sikap ini berpengaruh pula dalam dalam hal fungsi kesenian yang sejak sekitar tahun 1970-an, dogdog lojor telah mengalami perkembangan, yaitu digunakan untuk memeriahkan khitanan anak, perkawinan, dan acara kemeriahan lainnya. Instrumen yang digunakan dalam kesenian dogdog lojor adalah 2 buah dogdog lojor dan 4 buah angklung besar. Keempat buah angklung ini mempunyai nama, yang terbesar dinamakan gonggong, kemudian panembal, kingking, dan inclok. Tiap instrumen dimainkan oleh seorang, sehingga semuanya berjumlah enam orang.




8. Kebudayaan Rumah Adat Baduy


Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orangKanekes atau disebut juga orang Baduy.



9. Kebudayaan Golok Banten


Golok adalah pisau besar dan berat yang digunakan sebagai alat berkebun sekaligus senjata yang jamak ditemui di Asia Tenggara. Hingga saat ini kita juga bisa melihat golok digunakan sebagai senjata dalam silat.
Ukuran, berat, dan bentuknya bervariasi tergantung dari pandai besi yang membuatnya. Golok memiliki bentuk yang hampir serupa dengan machete tetapi golok cenderung lebih pendek dan lebih berat, dan sering digunakan untuk memotong semak dan dahan pohon. Golok biasanya dibuat dari besi baja karbon yang lebih lunak daripada pisau besar lainnya di dunia. Ini membuatnya mudah untuk diasah tetapi membutuhkan pengasahan yang lebih sering.


Wisata Di Kota Tua

Walaupun kota ini sudah tua, akan tetapi daya tariknya tak kalah kuat dengan tempat-tempat wisata lainnya sob ok banget deh buat sobat yang suka sama sejarah-sejarah kaya gini :D

Di Banten Lama terdapat banyak situs peninggalan dari kerajaan Banten lho. . seperti, Istana Keraton Kaibon, Istana Keraton Surosowan, Masjid Agung Banten, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, dan Vihara Avalokitesvara.
istana keraton kaibon
Istana Keraton kaibon
Istana Kaibon adalah sebuah  istana tempat tinggal Ratu Aisyah, ibunda dari Sultan Syaifuddin. Bentuknya hanyalah tinggal reruntuhan saja. Disampingnya ada sebuah pohon besar dan sebuah kanal . Menurut penduduk sekitar, dulunya ini adalah sebuah istana yang sangat megah. Namun, Pada tahun 1832, Belanda menghancurkannya saat terjadi peperangan melawan kerajaan Banten .

Istana Keraton Surosowan
istana keraton surosowan
Tidak Jauh dari Istana Keraton Kaibon, terdapat sebuah situs Istana Keraton Surosowan yang merupakan Kediaman para sultan Banten , dari Sultan Maulanan Hasanudin hingga Sultan haji yang pernah berkuasa pada tahun 1672-1687, Istana ini dibangun pada tahun 1552. Dibanding Istana Kaibon yang terlihat masih berupa bangunan, Istana Surosowan, hanya tinggal berupa sisa-sisa bangunannya saja. Ditengahnya terdapat kolam persegi empat. Konon, kolam tersebut adalah bekas pemandian para putri. Bangunan sejarah ini dihancurkan oleh Belanda pada masa kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa tahun 1680.

masjid agung banten lama
Masjid Agung Banten 
Masjid Agung Banten terletak di Kompleks bangunan masjid di desa Banten lama, Kecamatan Kasemen . Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanudin (1552-1570), sultan pertama kesultanan Demak. Ia adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.
Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda Cina. Ini adalah karya arsitektur Cina yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama. Di serambi kiri masjid ini terdapat kompleks makam Sultan-sultan Banten dan keluarganya.

Benteng Speelwijk 
benteng speelwijk
Lokasi tidak jauh dari Masjid Agung Banten , benteng ini dibangun sekitar tahun 1585. Dahulu, Benteng Speelwijk digunakan sebagai menara pemantau yang berhadapan langsung ke Selat Sunda dan sekaligus berfungsi sebagai penyimpanan meriam-meriam dan alat pertahanan lainnya. Di tempat ini juga terdapat sebuah terowongan yang katanya terhubung dengan Keraton Surosowan.
Danau Tasikardi
Danau ini terletak tidak jauh dari Istana Kaibon. Konon, danau  tersebut luasnya 5 Hektar dan bagian dasarnya dilapisi oleh batu bata, Pada masa itu danau ini dikenal dengan nama "Situ Kardi" yang memiliki sistem ganda, selain sebagai penampung air di Sungai Cibanten yang digunakan sebagai pengairan persawahan, danau ini juga dimanfaatkan sebagai pasokan air bagi keluarga Keraton dan Masyarakat sekitarnya.

vihara
Vihara Avalokitesvara
Vihara ini merupakan salah satu vihara tertua di Indonesia. Keberadaan Vihara ini diyakini merupakan bukti bahwa

suasana vihara
Suasana dalam Vihara yang rindang dan sejuk
 pada saat itu penganut agama yang berbeda dapat hidup berdampingan dengan damai tanpa konflik yang berarti.
Kondisi di dalam Vihara ini sejuk, karena banyak pepohonan rindang dan terdapat tempat duduk yang nyaman untuk beristirahat. Selasar koridor Vihara yang menghubungkan bangunan satu dengan yang lainnya ini terdapat relief cerita hikayat Ular Putih, yang dilukis dengan berwarna-warni sebagai elemen estetis.